Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menyebut wacana koalisi besar atau penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sulit untuk terlaksana.
“Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, KIB, Perubahan, jadi kerumitannya ada di situ. Nah, jika nanti berkoalisi atau Koalisi Besar itu bukannya lebih rumit lagi? Ini yang kami pikirkan,” kata Jazilul pada wartawan, Senin (3/4/2023).
Apalagi, kata Jazilul, semua koalisi tersebut belum menentukan capres-cawapres.
“Dari realitas yang ada, faktanya tiap-tiap koalisi yang ada ini, belum mampu untuk memutuskan siapa calon presiden dan wakil presidennya,” kata dia.
Ia mencontohkan bagaimana koalisi yang berisi dua parpol saja kesulitan menentukan capres, apalagi bila ada lima parpol.
“Pengambilan keputusan terkait capres dan cawapres, dengan koalisi yang besar itu pakai ukuran dan standar apa memutuskannya? Orang kami berdua saja kesulitan memutuskan apalagi berlima,” kata dia.
Jazilul menilai wacana Koalisi besar baru pada tingkat elit, belum pada akar rumput.
“Karena, kami juga belum mengonfirmasi kepada cabang kami, DPW kami, dan juga para kiai dan ulama, apakah setuju dengan format seperti itu gitu,” pungkasnya.